Biro Perekonomian

Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur

Biro Perekonomian

TIM FCPF KALTIM DALAM WORLD BANK INVITATION INDONESIA’S CARBON FINANCING

JAKARTA – Bertempat di Tanjung Rasamala Room, Hotel Mandarin Jalan MH Thamrin Jakarta, Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni mengikuti pertemuan dengan pihak World Bank.

Hadir mendampingi Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekda Provinsi Kaltim Ujang Rachmad, Plt Kepala Bappeda Yusliando, Kepala Dinas Kehutanan Joko Istanto, Ketua DDPI Kaltim Profesor Daddy Ruhiyat, Kepala Biro Ekonomi Iwan Darmawan,

Juga hadir Staf Khusus Gubernur Stepi Hakim, Project Managemen Unit Pathur Rahman, Expert REDD-FCPF Muhammad Fadli, Expert FCPF PMU Pokja BSM Rinda Sandayani Karhab dan Expert FCPF PMU Pokja Safeguard Sarah Agustiorini, Project Managemen Unit Biro Ekonomi Biro Ekonomi Setda Prov Kaltim M Armain dan Bappeda Kaltim Agus Taswanti.

Sekda Sri Wahyuni mengakui pertemuan selama dua hari, Kamis-Jumat (9-10 Maret 2023) menjadi ajang dialog antara Tim FCPF Kaltim dengan lembaga kemitraan.

“Lembaga kemitraan ini sebagai lembaga perantara yang akan membantu implementasi dana karbon di Kaltim,” katanya via telepon usai mengikuti pertemuan.

Di pertemuan ini ujarnya, menghasilkan beberapa item kegiatan tertuang dalam kesepakatan bersama, seperti pendampingan kepada masyarakat terkait penggunaan dana karbon untuk keperluan konservasi di level masyarakat.

Di hari kedua, lanjutnya, selama satu hari penuh workshop bersama tim World Bank terkait potensi untuk perdagangan karbon tahap berikutnya.

“FCPF ni kan kontrak dengan bank dunia sampai 2025, targetnya 22 juta metrik ton emisi karbon,” sebutnya.

Namun pada verifikasi pertama ungkapnya, Kaltim telah memenuhi 30 juta metrik ton dari target 22 juta metrik ton emisi karbon.

“Hasil proyeksi 30 juta metrik ton, berarti ada kelebihan sekitar 8 juta metrik ton untuk perdagangan karbon tahap berikutnya,” jelas mantan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim ini.

Ditambahkannya, World Bank tetap memposisikan diri sebagai fasilitator untuk perdagangan karbon tahap berikutnya setelah kontrak pertama selesai dilakukan Kaltim.(yans/ky/adpimprovkaltim)

Foto: Istimewa

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *