SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus melakukan upaya untuk menekan angka inflasi di Provinsi Kalimantan Timur. Melihat dari data Badan Pusat Statistik Prov. Kaltim yang dipaparkan oleh Yusniar Juliana, Perkembangan Inflasi di Kaltim per Februari 2024 berada di angka 0,27% (month-to-month) dan 3,28% (year-on-year). Pada tahun 2024, wilayah cakupan IHK di Prov Kaltim tidak lagi berdasarkan 2 kota, namun telah menjadi 4 wilayah cakupan IHK diantaranya Kab. Berau, Kab. Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan, dan Kota Samarinda. Pada bulan Februari, inflasi tertinggi di wilayah Kaltim berada di Kab Berau dengan angka 4,14% (year-on-year) dan 0,64% (month-to-month).
Berdasarkan hal tersebut, Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan High Level Meeting Tahun 2024 dengan tema “Berkolaborasi Mengendalikan Inflasi dalam Menghadapi HBKN Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H” di Hotel Mercure Samarinda pada hari Kamis (14/3). Pertemuan ini dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Prov. Kaltim dan didampingi Kepala Dinas Pangan TPH Prov. Kaltim, Kepala Perindagkop & UKM Prov. Kaltim, Kepala Perwakilan BI Kaltim, dan Kepala BPS Prov. Kaltim.
Dalam kesempatan itu, Asisten II Ujang menegaskan bahwa antisipasi terkait angka inflasi di Kaltim perlu dilakukan, Sebab, dapat berdampak pada kestabilan ekonomi masyarakat.
Turut hadir secara daring, Pj Gubernur Akmal dan Sekda Sri. Mengawali sambutannya, Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat aktif dalam upaya pengendalian inflasi di daerah. Terutama upaya menjaga pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok dan bahan pokok strategis lainnya selama Ramadhan serta menjelang hari raya Idul Fitri 1445 H.
“Kami berterimakasih dan apresiasi kepada TPID kabupaten dan kota, Satgas Pangan, Perum Bulog dan PT Pertamina serta seluruh distributor pangan yang secara aktif telah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Kaltim,” kata Akmal Malik via zoom meeting dari Jakarta.
Sedangkan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni berpesan agar terus memperhatikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga bahan pokok melalui Mengintensifkan Pemantauan dan Sinergi Pengawasan, Mengintensifkan Optimalisasi Intervensi Pasar, Memastikan Ketersediaan Stok dan Pasokan Komoditas Pangan, Memastikan Kelancaran Distribusi Pasokan Pangan, serta Peninjauan dan Koordinasi Penetapan Kebijakan Tarif Daerah.
Acara juga diikuti para kepala daerah (bupati/walikota) selaku Ketua TPID Kabupaten/Kota, Pertamina Patra Niaga Wilayah VI Kalimantan, Kepala Perum Bulog Kaltimtara, Satgas Pangan Kaltim, para kepala perangkat daerah provinsi dan kabupaten/kota se Kaltim. (ans)
Foto : Rizqi